Penulis: Liu Honglin
Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi AI telah berkembang pesat. Model besar, agen cerdas, dan sistem otomatis muncul satu demi satu, dari pembuatan konten hingga penulisan kode, dari layanan pelanggan cerdas hingga perdagangan algoritmik, AI secara bertahap beralih dari "alat" menjadi "pelaku". Sementara itu, bidang Web3 juga mulai membahas dengan antusias kemungkinan "AI+ blockchain": menggunakan AI untuk mengoptimalkan kontrak pintar, meningkatkan akurasi manajemen risiko, membantu analisis on-chain, dan sebagainya.
Tetapi sangat sedikit orang yang berpikir sebaliknya: Apakah AI itu sendiri membutuhkan blockchain?
Jika kita menganggap AI sebagai peserta yang secara bertahap menjauh dari kendali manusia dan memiliki kemampuan untuk bertindak secara mandiri, maka di dalam sistem keuangan saat ini, AI hampir tidak dapat bergerak. Ini bukan masalah efisiensi, melainkan masalah struktur. Sistem keuangan tradisional sejak awal dirancang bukan untuk mesin.
Sistem keuangan dirancang untuk "manusia", sementara AI bukanlah "manusia".
Sistem akun adalah bagian dari sistem keuangan modern.