Baru-baru ini, kepala strategi global perbankan dan pasar Goldman Sachs, Schifflin, menyampaikan wawasan investasi yang menarik. Dia percaya bahwa dalam konteks di mana The Federal Reserve (FED) mungkin memulai siklus penurunan suku bunga, obligasi pemerintah AS dengan jangka waktu lima tahun menjadi kesempatan yang tidak boleh dilewatkan oleh para investor.
Shiflin menekankan bahwa imbal hasil obligasi pemerintah jangka lima tahun saat ini berada di antara 3% hingga 4%, yang tidak hanya memberikan pengembalian investasi yang signifikan, tetapi juga dapat memberikan bantalan keamanan bagi portofolio saat volatilitas pasar meningkat. Perlu dicatat bahwa imbal hasil obligasi pemerintah AS jangka lima tahun telah turun dari 4,38% di awal tahun menjadi 3,85% saat ini, menunjukkan sikap hati-hati pasar terhadap prospek ekonomi di masa depan.
Pandangan ini didukung oleh sebagian besar ekonom. Menurut survei terbaru dari Reuters, lebih dari enam puluh persen ahli ekonomi memperkirakan bahwa The Federal Reserve (FED) akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan September yang akan datang, sehingga berada dalam rentang 4%-4,25%.
Ekonom Goldman Sachs lebih memandang ke depan, mereka memprediksi bahwa The Federal Reserve (FED) mungkin secara resmi memulai siklus penurunan suku bunga pada kuartal keempat tahun 2025. Prediksi ini didasarkan pada analisis perlambatan pertumbuhan PDB riil dan tren peningkatan tingkat pengangguran. Goldman Sachs percaya bahwa kebijakan pelonggaran ini dapat berlangsung hingga tahun 2026, akhirnya menyesuaikan suku bunga kebijakan ke level 3%-3,25%.
Bagi investor, saran Schifflin tentu menawarkan arah investasi yang layak dipertimbangkan. Dalam konteks meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, obligasi pemerintah AS jangka lima tahun yang memiliki pendapatan stabil dan relatif aman dapat menjadi bagian penting dari portofolio investasi. Namun, investor tetap harus berhati-hati dalam mengambil keputusan, dengan mempertimbangkan kemampuan risiko dan tujuan investasi mereka.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
9
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
NervousFingers
· 15jam yang lalu
Dengan imbal hasil seperti ini, masih ingin jebakan orang untuk masuk? Pump saja.
Lihat AsliBalas0
OnchainHolmes
· 19jam yang lalu
Beli utang kali ini adalah pasti.
Lihat AsliBalas0
OnchainDetectiveBing
· 08-19 10:49
Tsk tsk, sudah aman.
Lihat AsliBalas0
SocialAnxietyStaker
· 08-19 10:49
lebih baik membeli koin untuk di-stake
Lihat AsliBalas0
PancakeFlippa
· 08-19 10:48
Oh, saya tidak menyangka Goldman Sachs juga belajar untuk Dianggap Bodoh.
Lihat AsliBalas0
Layer3Dreamer
· 08-19 10:46
secara teoritis, kurva hasil hanyalah fungsi transisi status L2
Lihat AsliBalas0
GateUser-afe07a92
· 08-19 10:44
Bisa dapat keuntungan tanpa risiko? Ya, begitu saja.
Baru-baru ini, kepala strategi global perbankan dan pasar Goldman Sachs, Schifflin, menyampaikan wawasan investasi yang menarik. Dia percaya bahwa dalam konteks di mana The Federal Reserve (FED) mungkin memulai siklus penurunan suku bunga, obligasi pemerintah AS dengan jangka waktu lima tahun menjadi kesempatan yang tidak boleh dilewatkan oleh para investor.
Shiflin menekankan bahwa imbal hasil obligasi pemerintah jangka lima tahun saat ini berada di antara 3% hingga 4%, yang tidak hanya memberikan pengembalian investasi yang signifikan, tetapi juga dapat memberikan bantalan keamanan bagi portofolio saat volatilitas pasar meningkat. Perlu dicatat bahwa imbal hasil obligasi pemerintah AS jangka lima tahun telah turun dari 4,38% di awal tahun menjadi 3,85% saat ini, menunjukkan sikap hati-hati pasar terhadap prospek ekonomi di masa depan.
Pandangan ini didukung oleh sebagian besar ekonom. Menurut survei terbaru dari Reuters, lebih dari enam puluh persen ahli ekonomi memperkirakan bahwa The Federal Reserve (FED) akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan September yang akan datang, sehingga berada dalam rentang 4%-4,25%.
Ekonom Goldman Sachs lebih memandang ke depan, mereka memprediksi bahwa The Federal Reserve (FED) mungkin secara resmi memulai siklus penurunan suku bunga pada kuartal keempat tahun 2025. Prediksi ini didasarkan pada analisis perlambatan pertumbuhan PDB riil dan tren peningkatan tingkat pengangguran. Goldman Sachs percaya bahwa kebijakan pelonggaran ini dapat berlangsung hingga tahun 2026, akhirnya menyesuaikan suku bunga kebijakan ke level 3%-3,25%.
Bagi investor, saran Schifflin tentu menawarkan arah investasi yang layak dipertimbangkan. Dalam konteks meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, obligasi pemerintah AS jangka lima tahun yang memiliki pendapatan stabil dan relatif aman dapat menjadi bagian penting dari portofolio investasi. Namun, investor tetap harus berhati-hati dalam mengambil keputusan, dengan mempertimbangkan kemampuan risiko dan tujuan investasi mereka.