Baru-baru ini, sebuah protokol penting telah dicapai antara dua ekonomi besar, Eropa dan Amerika, yang memicu guncangan hebat di pasar keuangan global. Menurut isi protokol, Uni Eropa akan menginvestasikan 750 miliar dolar AS di sektor energi Amerika, sambil berinvestasi langsung 600 miliar dolar AS di tanah Amerika. Sebagai imbalannya, beberapa negara Uni Eropa akan membuka pasar bebas bea untuk Amerika, tetapi sektor otomotif akan menghadapi tarif seragam sebesar 15%, sementara sektor farmasi dikecualikan dari protokol tersebut.
Dampak protokol ini dengan cepat menyebar ke pasar cryptocurrency. Menjelang pengumuman protokol, harga Bitcoin melampaui angka 118.000 dolar AS, meningkat sebesar 2%, sementara Ethereum juga melampaui 3.700 dolar AS, menyebabkan banyak penjual yang melakukan short position mengalami kerugian besar. Kepala analis Fundstrat berpendapat bahwa protokol ini secara efektif mengurangi risiko utama di pasar, mendorong dana untuk berpindah dari aset yang aman ke bidang yang menawarkan imbal hasil tinggi.
Dari perspektif makro, protokol ini akan mengarahkan lebih dari 1,3 triliun dolar AS modal internasional ke industri riil dan sektor teknologi tinggi di Amerika Serikat. Skala pergerakan modal lintas batas seperti ini dapat mendorong Federal Reserve untuk mengambil kebijakan fiskal yang lebih longgar, sekaligus juga akan mempengaruhi ekspektasi likuiditas aset kripto.
Seiring dengan semakin banyaknya modal asing yang masuk ke Amerika Serikat, pelepasan dolar mungkin akan meningkat, dan "efek limpahan dolar" ini diperkirakan akan memberikan keuntungan langsung bagi pasar cryptocurrency. Namun, kita juga perlu memperhatikan dampak mendalam dari restrukturisasi modal ini terhadap tatanan ekonomi global, serta kemungkinan perubahan geopolitik yang mungkin terjadi.
Dalam konteks ini, investor harus memperhatikan arah kebijakan ekonomi global, serta penyesuaian kebijakan moneter bank sentral masing-masing negara. Sementara itu, bagi peserta pasar cryptocurrency, ini mungkin merupakan waktu yang tepat untuk mengevaluasi kembali strategi investasi, tetapi juga harus waspada terhadap risiko yang ditimbulkan oleh volatilitas pasar.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
6 Suka
Hadiah
6
3
Bagikan
Komentar
0/400
SybilAttackVictim
· 21jam yang lalu
luar biasa上天了btc
Lihat AsliBalas0
LightningLady
· 22jam yang lalu
Bagus sekali, Amerika terus cetak uang ya.
Lihat AsliBalas0
GasFeeNightmare
· 22jam yang lalu
Bangun pagi sudah rugi, gas cross-chain sudah naik menjadi 180 gwei
Baru-baru ini, sebuah protokol penting telah dicapai antara dua ekonomi besar, Eropa dan Amerika, yang memicu guncangan hebat di pasar keuangan global. Menurut isi protokol, Uni Eropa akan menginvestasikan 750 miliar dolar AS di sektor energi Amerika, sambil berinvestasi langsung 600 miliar dolar AS di tanah Amerika. Sebagai imbalannya, beberapa negara Uni Eropa akan membuka pasar bebas bea untuk Amerika, tetapi sektor otomotif akan menghadapi tarif seragam sebesar 15%, sementara sektor farmasi dikecualikan dari protokol tersebut.
Dampak protokol ini dengan cepat menyebar ke pasar cryptocurrency. Menjelang pengumuman protokol, harga Bitcoin melampaui angka 118.000 dolar AS, meningkat sebesar 2%, sementara Ethereum juga melampaui 3.700 dolar AS, menyebabkan banyak penjual yang melakukan short position mengalami kerugian besar. Kepala analis Fundstrat berpendapat bahwa protokol ini secara efektif mengurangi risiko utama di pasar, mendorong dana untuk berpindah dari aset yang aman ke bidang yang menawarkan imbal hasil tinggi.
Dari perspektif makro, protokol ini akan mengarahkan lebih dari 1,3 triliun dolar AS modal internasional ke industri riil dan sektor teknologi tinggi di Amerika Serikat. Skala pergerakan modal lintas batas seperti ini dapat mendorong Federal Reserve untuk mengambil kebijakan fiskal yang lebih longgar, sekaligus juga akan mempengaruhi ekspektasi likuiditas aset kripto.
Seiring dengan semakin banyaknya modal asing yang masuk ke Amerika Serikat, pelepasan dolar mungkin akan meningkat, dan "efek limpahan dolar" ini diperkirakan akan memberikan keuntungan langsung bagi pasar cryptocurrency. Namun, kita juga perlu memperhatikan dampak mendalam dari restrukturisasi modal ini terhadap tatanan ekonomi global, serta kemungkinan perubahan geopolitik yang mungkin terjadi.
Dalam konteks ini, investor harus memperhatikan arah kebijakan ekonomi global, serta penyesuaian kebijakan moneter bank sentral masing-masing negara. Sementara itu, bagi peserta pasar cryptocurrency, ini mungkin merupakan waktu yang tepat untuk mengevaluasi kembali strategi investasi, tetapi juga harus waspada terhadap risiko yang ditimbulkan oleh volatilitas pasar.